Penyanyi Madonna Dikecam Presiden Malawi
Presiden Malawi, Joyce Banda mengecam penyanyi seksi Madonna yang telah bersikap berlebihan. Ia menuduh Madonna “mengintimidasi pejabat negara” setelah ia dilaporkan mengeluh tentang perlakuan yang didapatnya di negara itu.
Cerita berawal saat Madonna akan meninggalkan negara Malawi dalam kunjungan sosialnya. Penyanyi 54 tahun itu tidak mendapat status VIP dan fasilitas lebih dari pihak pemerintah Malawi. Bahkan Madonna dan rombongan harus antre berbaur dengan penumpang lain di bandara. Sejumlah barang bawaan mereka juga digeledah oleh aparat keamanan di sana.
Madonna tak terima dengan perlakuan tersebut, karena dirinya merasa penyanyi besar dan telah mengadopsi dua bocah asal Malawi tersebut. Tak hanya itu Madonna juga merasa telah memberi bantuan sosial untuk negara di Afrika bagian selatan itu.
“Memang benar, Madonna adalah musisi internasional yang terkenal. Namun, itu tak berarti kewajiban yang disyaratkan pemerintah di wilayah tertentu di mana Madonna berada, termasuk Malawi. Perlakuan khusus, bahkan ketika ia merasa berhak, adalah diskresi bukan kewajiban (negara tersebut),” ujar Joyce Banda melalui keterangan persnya dilansir BBC, Jumat 12 April 2013.
Joyce pun bersikeras dengan pernyataannya itu. Baginya, Madonna terlalu tinggi menyampaikan kegiatan sosialnya di Malawi. Padahal apa yang dilakukan Madonna terhadap Malawi tidak harus menuntut apapun.
“Baginya menceritakan kepada seluruh dunia bahwa ia membangun sekolah di Malawi ketika sebenarnya ia hanya menyumbang untuk pembangunan ruang kelas tidak sebanding dengan sikap seseorang yang berpikir ia layak mendapatkan penghormatan negara,” ujar Joyce.
Hingga saat ini pihak Madonna belum bereaksi terhadap pernyataan itu. Dalam kunjungan kemarin, pelantun Girl Gone Wild itu merasa juga telah membantu Malawi dalam bidang pendidikan dengan memberikan dana amalnya.
“Aku mencintai Malawi dan berjanji akan membantu menuntaskan kemiskinan di sini,” selorohnya.
Presiden Malawi, Joyce Banda mengecam penyanyi seksi Madonna yang telah bersikap berlebihan. Ia menuduh Madonna “mengintimidasi pejabat negara” setelah ia dilaporkan mengeluh tentang perlakuan yang didapatnya di negara itu.
Cerita berawal saat Madonna akan meninggalkan negara Malawi dalam kunjungan sosialnya. Penyanyi 54 tahun itu tidak mendapat status VIP dan fasilitas lebih dari pihak pemerintah Malawi. Bahkan Madonna dan rombongan harus antre berbaur dengan penumpang lain di bandara. Sejumlah barang bawaan mereka juga digeledah oleh aparat keamanan di sana.
Madonna tak terima dengan perlakuan tersebut, karena dirinya merasa penyanyi besar dan telah mengadopsi dua bocah asal Malawi tersebut. Tak hanya itu Madonna juga merasa telah memberi bantuan sosial untuk negara di Afrika bagian selatan itu.
“Memang benar, Madonna adalah musisi internasional yang terkenal. Namun, itu tak berarti kewajiban yang disyaratkan pemerintah di wilayah tertentu di mana Madonna berada, termasuk Malawi. Perlakuan khusus, bahkan ketika ia merasa berhak, adalah diskresi bukan kewajiban (negara tersebut),” ujar Joyce Banda melalui keterangan persnya dilansir BBC, Jumat 12 April 2013.
Joyce pun bersikeras dengan pernyataannya itu. Baginya, Madonna terlalu tinggi menyampaikan kegiatan sosialnya di Malawi. Padahal apa yang dilakukan Madonna terhadap Malawi tidak harus menuntut apapun.
“Baginya menceritakan kepada seluruh dunia bahwa ia membangun sekolah di Malawi ketika sebenarnya ia hanya menyumbang untuk pembangunan ruang kelas tidak sebanding dengan sikap seseorang yang berpikir ia layak mendapatkan penghormatan negara,” ujar Joyce.
Hingga saat ini pihak Madonna belum bereaksi terhadap pernyataan itu. Dalam kunjungan kemarin, pelantun Girl Gone Wild itu merasa juga telah membantu Malawi dalam bidang pendidikan dengan memberikan dana amalnya.
“Aku mencintai Malawi dan berjanji akan membantu menuntaskan kemiskinan di sini,” selorohnya.
0 komentar:
Posting Komentar